![]() |
Salah satu warga menyampaikan bahwa pemerintah desa sebelumnya telah menganggarkan pembelian mesin pemotong rumput menggunakan Dana Desa (DDS). Namun, warga mempertanyakan keberadaan mesin tersebut karena tidak pernah digunakan untuk membersihkan area yang terkena rumput liar. Akibatnya, masyarakat terpaksa menyewa mesin pemotong rumput sendiri dengan biaya Rp150 ribu per hari agar lingkungan tetap bersih.
“Kami bingung, mesin rumput itu sudah dianggarkan, tetapi di mana keberadaannya? Kenapa tidak digunakan? Sampai-sampai kami harus menyewa mesin sendiri untuk membersihkan bahu jalan," ujar salah satu warga.Sementara itu, Wirna, seorang pemilik mesin pemotong rumput yang kerap disewa warga, membenarkan bahwa mesin miliknya sering digunakan dengan tarif Rp150 ribu per hari, sudah termasuk tenaga kerja.
Warga berharap agar setiap penggunaan anggaran Dana Desa maupun BHPRD dapat diawasi secara transparan oleh pihak Inspektorat maupun Aparat Penegak Hukum (APH) terkait, sehingga tidak ada penyalahgunaan dana yang merugikan masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Ciinjuk belum dapat dikonfirmasi terkait permasalahan ini.
Komentar0