“Informasi dari LSM itu justru benar. Jangan ada yang membelokkan fakta. Saya tidak pernah bilang progresnya 60 persen atau wajar. Itu tidak sesuai ucapan saya,” tegasnya.
Badrudin juga memerintahkan Pemerintah Desa Pagintungan segera mencukupi material, tidak menunda pengerjaan, serta menarik hebel reject yang ditemukan di lapangan.
“Hebel reject harus diganti dengan yang bagus. Tidak ada kompromi soal kualitas,” ujarnya.
Sementara itu, konsultan senior pembangunan gedung, Samsul, menantang klaim progres 60 persen yang diberitakan media tertentu.
“Hitungan 60 persen itu dari mana? Ayo uji di lapangan. Secara teknis, progres sekarang tidak sampai 35 persen,” tegasnya.
Dari hasil analisa teknis, sejumlah bangunan RTLH masih pada tahap pondasi dan sebagian dinding, jauh dari standar progres 60 persen yang biasanya mencakup struktur, dinding, rangka atap, dan pekerjaan awal instalasi.
Di sisi lain, wartawan senior mengingatkan media agar tetap independen dan tidak membela pihak yang diduga melakukan penyimpangan.
“Media harus menyampaikan fakta apa adanya, bukan menutupi atau memutarbalikkan informasi demi kepentingan pihak tertentu,” kritiknya.
Polemik RTLH Pagintungan kini menguat setelah BAZNAS sendiri menegaskan bahwa temuan LSM terkait dugaan ketidaksesuaian material dan lambannya progres benar adanya, dan akan menjadi dasar penindakan lebih lanjut.**
Komentar0